Jumat, 23 November 2012

4. Simulator Network GNS3


A. Pengertian GNS3

GNS3 adalah sebuah program graphical network simulator yang dapat mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks dibandingkan dengan simulator lainnya. Program ini dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, atau Mac OS X.
Untuk memungkinkan simulasi lengkap, GNS3 memiliki beberapa komponen yaitu:

a. Dynamips

Dynamips merupakan software yang dibuat oleh Christophe Fillot. Software ini untuk mensimulaikan IOS router Cisco seri 1700, 2600, 3600, 3700, dan 7200. Dynamips dikembangkan untuk keperluan training, testing, eksperimen, dan menguji kualitas konfigurasi IOS pada router secara real. Software ini berbasis CLI dan tidak memiliki mode GUI sehingga harus memahami perintah-perintahnya. Dynamips mampu berjalan dibeberapa sistem operasi seperti linux dan windows.

b. Dynagen
Dynagen dibuat oleh Greg Anuzelli merupakan program front-end untuk dynamips yang berfungsi untuk menyederhanakan konfigurasi dynamips.

c.  Qemu
Untuk membuat suatu simulasi jaringan di GNS3 terkadang kita memerlukan keberadaan end user device untuk keperluan test koneksi end to end sehingga simulasi routing menjadi terasa lebih realistic. Qemu merupakan aplikasi emulator yang mengandalkan translasi binary untuk mencapai kecepatan yang layak saat berjalan di arsitektur komputer host. Dalam hubungannya dengan komputer host, Qemu menyediakan satu perangkat model yang memungkinkan untuk menjalankan berbagai sistem operasi yang belum dimodifikasi sehingga dapat ditampilkan dalam hosted virtual machine monitor. Qemu juga dapat memberikan dukungan percepatan modus campuran binary translation (untuk kernel code) dan native execution (untuk user code)

d. WinPCAP
WinPcap adalah tool standar yang digunakan pada industri untuk mengakses link-layer network pada lingkungan kerja Windows. WinPCap mengizinkan aplikasi untuk mengambil dan mentransmisikan paket-paket jaringan, serta mendukung kernel-level packet filtering, network statistics engine, dan remote packet capture.

e. VPCS
Merupakan emulator PC/node

Prinsip kerja dari GNS3 adalah mengemulasi Cisco IOS pada komputerAnda, sehingga PC Anda dapat berfungsi layaknya sebuah atau beberapa router bahkan switch, dengan cara mengaktifkan fungsi dari EthernetSwitch Card.
GNS3 dirilis dalam proyek open source dan tersedia dalam berbagai platform OS, seperti Windows, Linux dan MAC OSX.


B. Fitur-fitur yang didukung GNS3 antara lain:

Desain jaringan kualitas tinggi dan topologi jaringan yang kompleks.
Mengemulasikan berbagai platform Cisco IOS router, IPS, PIX dan ASA firewall, JUNOS.
Simulasi Ethernet sederhana, ATM dan Frame Relay switch.
Koneksi antara jaringan simulasi dengan jaringan yang sesungguhnya di dunia nyata.
Dapat dihubungkan ke jaringan fisik.
Dapat diintegrasikan dengan wireshark (tools packet capture/analyzer) untuk analisa traffic jaringan.

Kelebihan Menggunakan GNS3
Karena IOS nya adalah real, maka kita seakan-akan melakukan konfigurasi pada router sungguhan.
Kelebihan lain, GNS3 memungkinkan untuk menjalankan router high end (seri 3600, maupun 7200) yang tidak bisa dijalankan pada packet tracer.Pada GNS3 kita juga dapat menjalankan router Firewall(PIX).

Konfigurasi GNS3

a). Menambahkan IOS Image pada Device GNS3
IOS adalah sistem operasi yang digunakan pada  router Cisco. GNS3 membutuhkan image IOS untuk dapat mensimulasikan perangkat Cisco. Cara menambahkan Cisco IOS image ke dalam GNS3 dengan memilih menu Edit →IOS Image and Hypervisor.
Ø  Di bagian “image file”  klik kemudian cari IOS yang sudah di download
Ø  Di bagian platform pilih dan sesuaikan dengan IOS yang di browse tadi
Ø  Setelah itu klik “save” dan lakukan hal yang sama dengan platform yg lain
Ø  Setelah itu kita bisa melakukan drag atau klik router yang sudah kita isi IOSnya kebagian workspace
Ø  Kemudian hidupkan Router dengan cara klik tombol   yang berada pada toolbar emulation diatas.
Ø  Klik kanan pada Route
Ø  Salah satu kelemahan dari GNS3 adalah ia membutuhkan proses processor yang sangat besar, tapi hal ini dapat ditanggulangi dengan mengaktifkan fitur Idle PC. Maka klik Idle PC , maka akan tampil
Ø  Kemudian pilih nilai diantara item idle PC, lebih baik jika ada tanda ‘*’

b)  Membuat Topologi Jaringan

  • Drag router yang akan digunakkan,pada tutorial ini menggunakkan router versi c7200 dengan topilogi
  • Setting penggunaan slot port yang digunakkan pada router dengan cara klik kanan->configure->RI



  • Setting lan card yang akan digunakkan pada setiap host yang akan di sambungkan dengan cara double klik pada host yang akan disetting. Pilih C1 -> NIO Ethernet,pada Generic Ethernet NIO pilih Local Area Connection lalu klik Add -> OK




  • Ulangi langkah 2 untuk host CI namun pilihan pada tab Generic Ethernet NIO pilih yang “Virtualbox Host-Only Network” (Nb: Disini penulis memanfaatkan virtualbox untuk koneksi ke komputer jaringan lain)

  • Pasang kabel sesuai dengan tipe device yang akan dihubungkan 




  • Pasang sesuai kebutuhan dan sesuaikan dengan network yang akan dipakai pada host




  • Untuk setting cloud,double click pada icon cloud,untuk pilihan “Generik Ethernet NOI” pilih Local host -> Add -> lalu klik OK



  • Sehingga didapat topologi seperti gambar dibawah ini :


c)  Konfigurasi Pada Router 1

1. Double klik pada router 1,maka akan muncul tampilan seperti berikut :
2. Selanjutnya lakukan settingan sebagai berikut :

Router>enable Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z
Router#configure terminal
Router(config)#hostname sisjar
sisjar(config)#banner motd #Praktikum Dasar Jaringan#
sisjar(config)#enable secret c204 
Router(config)#interface fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface fastEthernet 1/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.5 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

3. Siapkan virtual box yang sudah terinstall OS XP dan beri IP 192.168.1.6/30 dengan default gateway 192.168.1.5 pada network VirtualBox
4. Setting IP OS main dengan IP 192.168.1.2/30 dengan default gateway 192.168.1.1/30
5. Ping 192.168.1.1 dari OS pada virtualbox

Referensi : http://www.gns3.net/

3. Konsep referensi TCP/IP


A. Pengertian TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

  1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
  2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
  3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
B. Perbedaan Konsep TCP/IP dengan Konsep OSI

Apa sih Perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer?? hoho. Itulah salah satu pertanyaan kuis Jaringan Komputer aku. Soalnya pas mau kuis, aku gag begitu konsen baca bahan dari Dosen aku. Tapi untungnya aku bisa menerka-nerka perbedaan keduanya. Maka akupun berinisiatif buat posting soal Perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer ini, biar aku inget kalo-kalo lain kali ada yang tanya, ato keluar soal ujian yg seperti ini.
OK baiklah, mari kita bahas.
Perhatikan gambar ini!


Dari gambar, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer yang aku simpulkan menjadi 5 buah perbedaan.
  1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
  2. 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
  3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
  4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
  5. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
itulah sekilas perbedaan diantara keduanya. Aku bedakan berdasarkan pola pikir aku yg masih cetek, hehe.
Kritik dan saran, ditunggu ya.. Kalo ada perbedaan lain dari  OSI Layer dengan TCP/IP Layer, silahkan anda tuliskan di kolom komentar. Pasti akan lebih berguna. Trimakasih.


2. Konsep Referensi OSI

A. Apa Itu OSI?

Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 Layer



B. Definisi masing-masing Layer pada model OSI


7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI,  seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.
6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).

5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.

2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Cara Kerja Model OSI

Cara Kerja : Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”.

1. Pendahuluan Jaringan komputer

1. Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer yang berdiri sendiri namun saling berhubungan satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hardisk dan lain sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

2 Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer
Tujuan dibagangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.
Memang akan terjadi beberapa kendala pada waktu proses pengiriman informasi tersebut. Adapun kendala-kendala itu antara lain :

  1. Fasilitas komunikasi masih mahal harganya
  2. Pemanfaatan fasilitas komunikasi belum maksimal
  3. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari masalah gangguan (noise)

3. Sasaran Pembangunan Jaringan Komputer
Ada beberapa hal yang penting untuk diketahui yaitu apa sasaran yang ingin dicapai dalam membangun suatu jaringan komputer. Adapun sasaran pembangunan komputer adalah :

  1. Sharing Resources
  2. Komunikasi
  3. Integrasi Data
  4. Pengembangan dan Pemeliharaan
  5. Keamanan Data

4. Macam Jaringan Komputer
Dalam pembangunan jaringan komputer terdapat 2 klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar ada 2 jenis teknologi transmisi yaitu :

1. Jaringan Broadcast
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mengecek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu, bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan mengabaikannya.

2. Jaringan Point to Point
Jaringan point to point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point to point. Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai broadcasting sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point to point.
Kriteria untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.